SERANG,– Pesta rakyat terbesar dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-18 Kota Serang dan HUT ke-80 Republik Indonesia resmi dimulai.
Ribuan peserta dan warga tumpah ruah di sepanjang jalan protokol Kota Serang untuk menyaksikan Pawai Budaya yang berlangsung spektakuler pada hari ini, Rabu 6 Agustus 2025.
Acara yang dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten, Deden Apriandhi, ini tidak hanya menampilkan kekayaan budaya lokal.
Akan tetapi juga dimeriahkan oleh kehadiran kontingen tamu dari Daerah Istimewa Yogyakarta, menambah semarak perayaan.
Walikota Serang, Budi Rustandi, dalam sambutannya menyatakan kebanggaannya atas antusiasme seluruh peserta.
Ia menegaskan bahwa budaya yang beragam di Kota Serang, mulai dari bahasa, situs sejarah, hingga kesenian, adalah aset berharga yang harus dilestarikan bersama.
"Budaya yang tinggi ini merupakan salah satu aset milik Kota Serang yang harus kita jaga, kita rawat, kita lindungi, kita banggakan, dan kita lestarikan," ujar Walikota Budi.
Ia juga memberikan apresiasi kepada seluruh peserta yang telah menampilkan kreativitas terbaik mereka.
"Saya mengapresiasi seluruh peserta yang telah menampilkan kreativitas terbaiknya, mulai dari pelajar, komunitas, sanggar budaya, OPD, hingga masyarakat umum," katanya.
"Partisipasi aktif semuanya membuktikan bahwa semangat kebangsaan dan cinta daerah terus tumbuh di tengah masyarakat kita," serunya.
Sekda Provinsi Banten, Deden Apriandhi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa usia 18 tahun adalah momentum strategis bagi Kota Serang untuk terus tumbuh sebagai pusat peradaban di Banten.
Menurutnya, pawai budaya ini adalah cara untuk memperkuat identitas dan mempererat persaudaraan.
"Budaya adalah pengikat antara masa lalu dan masa depan. Dalam konteks pembangunan, pelestarian budaya menjadi landasan penting untuk membangun masyarakat yang berkarakter, berdaya saing, dan berbudi pekerti luhur," kata Deden.
Ia mengajak seluruh masyarakat untuk menyadari bahwa pembangunan sejati tidak cukup hanya fisik, tetapi juga harus menyentuh nilai dan warisan budaya.
"Mari kita bersama-sama melanjutkan pembangunan Kota Serang yang maju, religius, dan berbudaya," tutupnya.
Kirab Pawai budaya ini menampilkan berbagai atraksi yang memukau mata penonton.
Rombongan peserta dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD), kecamatan, sanggar seni, dan komunitas pelajar berjalan beriringan menampilkan kreativitas terbaik mereka.
Mulai dari pertunjukan tari-tarian tradisional, peragaan busana adat yang penuh warna, hingga demonstrasi seni bela diri seperti pencak silat.
Semuanya ditampilkan dengan penuh semangat dan meriah menjadikan jalanan Kota Serang sebagai panggung budaya raksasa.(RI/RED)